Kerajinan Asli suku Moronene terancam punah

ilustrasi balase
Suku Moronene merupakan salah suku yang berada didaerah Sulawesi tenggara,tepatnya di Kabupaten Bombana, selain karakteristik suku moronene yang dikenal ramah dan sangat toleran, suku moronene juga memiliki beraneka ragam kerajinan tradisional, tapi sayangnya kerajinan tersebut terancam punah, hal ini disebabkan generasi penerus yang mempelajari kerajinan terdisional tersebut bisa dibilang tidak ada, dan rata-rata pengrajin sudah berumur 60 tahun keatas, yang diperkirakan jumlahnya hanya tinggal puluhan.
ilustrasi kompe (this image from arimbojo.wordpress.com)
Kerajinan tangan yang hampir punah tersebut diantaranya, empe (tikar), be'u (Loyang), duku (nyiru), Kaloe (penyimpanan bergantung), Kompe (Keranjang), dan balase (Karung), hampir semua kerajinan tangan tersebut terbuat dari anyaman tumbuhan sejenis daun resam atau pandan hutan dengan ciri-ciri tanaman berduri.

Kerajinan tangan tersebut merupakan salah satu benda adat yang memiliki peran tersendiri dalam budaya moronene sebab selain nilai dan fungsinya yang menampilkan keindahan alami, kerajinan ini juga sebagai alat pemersatu masyarakat seperti pada penyelengaraan adat, karena semua wadah dalam kegiatan adat terbuat dari anyaman tradisional seperti kompe, be'u dan  balase.

3 komentar:
Tulis komentar
  1. generasi penerus sudah tidak ada mungkin yang berinisiatif untuk melanjutkannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya gan, dibutuhkan tindakan dan dukungan dari pemerintah daerah khususnya bombana agar kerajinan ini tidak hanya menjadi cerita dimasa mendatang.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.

    BalasHapus